Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Market Trend dan 169 Kajian Data Industri

Gambar
Pada Kuartal III 2019, tren industri cenderung berubah dengan sangat cepat, berdasarkan  riset data   Duniaindustri.com . Produk dengan harga jual yang lebih kompetitif, pelayanan prima, cepat sampai ke konsumen, serta kualitas wahid menjadi preferensi utama konsumen. Selain itu, para pelaku industri cenderung memompa volume penjualan dengan mengorbankan harga jual. Singkat kata, harga jual boleh ditekan, tapi volume penjualan mesti bertumbuh.  Di sisi lain, konsumen saat ini cenderung lebih memilih dalam berbelanja yang seperlunya, walaupun terjadi tren peningkatan dalam aktivitas pelesiran. Sementara upaya perbaikan pemerataan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah dengan ratusan proyek di seluruh Indonesia. Demikian cuplikan tren yang sedang terjadi saat ini di negeri kita. Persaingan  antar perusahaan semakin ketat. Kemampuan perusahaan untuk mengendalikan harga jual pun kini menjadi terbatas. Tidak lagi mudah bagi produsen mematok laba yang tinggi dengan men

Trend Industri Semen, Ekspor Tak Mampu Jadi Solusi

Gambar
Penjualan semen secara nasional tercatat turun 3,68% menjadi 25,75 juta ton pada periode Januari-Mei 2019 dibanding periode yang sama 2018 sebesar 26,73 juta ton. Kontraksi penurunan pasar di Pulau Jawa dan Sumatera ikut mendorong pelemahan penjualan secara nasional. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang diperoleh tim Duniaindustri.com, penjualan semen di Pulau Jawa pada periode lima bulan 2019 turun 4,49% menjadi 14,4 juta ton dibanding periode yang sama 2018 sebesar 15,08 juta ton. Penurunan pasar di DKI Jakarta (-15,4%), Jawa Tengah (-13,26%), dan Jawa Timur (-6,13%) menjadi pemicu kontraksi penjualan di Pulau Jawa. Sementara kenaikan tajam pasar semen di Yogyakarta (+46,62%) belum mampu mengimbangi penurunan pasar di tiga provinsi utama di Pulau Jawa tersebut. Di sisi lain, pasar semen di Sumatera turun 7,73% dari 5,77 juta ton menjadi 5,32 juta ton. Pasar semen di Kalimantan juga turun 1,75% menjadi 1,71 juta ton dari sebelumnya 1,74 juta ton.

Hyundai dan Toyota Siapkan Puluhan Triliun Garap Mobil Listrik di Indonesia

Gambar
Dua raksasa otomotif dunia , yakni Hyundai Motor Co dan Toyota Motor Corp, menyiapkan  investasi puluhan triliun  untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Minat investasi itu terutama didorong segera terbitnya regulasi mobil listrik di Indonesia. Pemerintah seperti diketahui sedang  merancang regulasi  berupa peraturan presiden (perpres) mobil listrik. Aturan baru telah ditandatangan menteri keuangan dan akan segera dirilis. Seiring dengan itu, Hyundai Motor Company akan membangun  pabrik mobil listrik  di Karawang, Jawa Barat. Tidak tanggung-tanggung, investasi yang disiapkan Hyundai mencapai US$ 1 miliar dolar AS atau setara Rp14 triliun. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan Hyundai berencana investasi US$ 1 miliar. “Itu angka investasi kira-kira, dan sudah dapat tanahnya di Karawang. Nanti November mereka akan tanda tangan di Seoul, Korea Selatan,” katanya di Jakarta, akhir pekan lalu. Dia menjelaskan, penandatangan kesepakatan