Mengulas Strategi Market Leader Baja di 2019
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, market leader industri baja
di Indonesia, akan melakukan sejumlah strategi di 2019, mulai dari
restrukturisasi utang hingga akuisisi terhadap pabrik baja. KS akan
merestrukturisasi utang sebesar US$2 miliar atau setara Rp28 triliun
(kurs Rp14.000 per dolar AS) pada tahun ini. Seiring dengan itu, KS juga
sedang bernegosiasi untuk mengakuisisi dua sampai tiga pabrik baja yang
terancam kolaps.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan beberapa opsi yang disiapkan dalam restrukturisasi utang antara lain perpanjangan utang, negosiasi bunga utang, dan utang ditukar dengan saham perusahaan (debt to equity swap). "Fokusnya (tahun ini) kan menata fundamental Krakatau Steel dulu, saya mau buat Krakatau Steel sehat dulu, salah satunya restrukturisasi," ujarnya.
Dalam laporan keuangan perusahaan per September 2018, total liabilitas emiten berkode KRAS itu sepanjang kuartal III 2018 sebesar US$2,35 miliar. Angka itu naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$2,26 miliar.
Total liabilitas kuartal III 2018 ini terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar US$1,39 miliar dan liabilitas panjang US$960,99 juta. Sementara, pada kuartal III 2017 total liabilitas pendek hanya US$1,36 miliar dan liabilitas jangka pendek US$899,67 juta.
"Untuk pelunasan utang Krakatau Steel ini juga saya turun langsung untuk diskusi dengan Direktur Utama perbankan yang termasuk Himpunan Bank Milik Negara (Himbara)," imbuh Silmy.
Perusahaan beserta entitasnya memiliki utang dari berbagai perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Beberapa bank tersebut, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Selain itu, dia menerangkan KS juga akan mengakuisisi dua sampai tiga pabrik pada tahun ini usai proses restrukturisasi rampung dilakukan. Targetnya, kata Silmy, akuisisi bisa dilakukan sekitar kuartal II atau kuartal III tahun ini. "Akuisisinya dilakukan dengan BUMN karya, jadi bermitra," jelasnya.
Saat ini, manajemen sudah melakukan uji coba terhadap pabrik yang akan diakuisisi dan terus berdiskusi dengan BUMN karya. Hanya saja, ia mengaku belum menentukan asal pendanaan untuk mengambilalih dua sampai tiga pabrik baja.
Beberapa opsi yang direncanakan, antara lain penerbitan surat utang (obligasi), penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue, dan pinjaman. "Tapi pilihan itu kami pilih setelah restrukturisasi dulu," tandasnya.
Seperti diketahui, KS berencana membeli pabrik baja yang sudah kolaps atau bangkrut. Langkah ini sebagai upaya untuk meningkat produksi perseroan.
“Di sini saya, dengan teman-teman board on director (BOD), kita mau ambil pabrik yang sudah dan agak kolaps. Kalau untung nggak dijual," ujarnya.
Dia mengatakan, pabrik kolaps ini akan menambah produksi Krakatau Steel sebanyak 1 juta ton. Silmy sendiri enggan menyebut lokasi pabrik tersebut. "Kurang lebih mudah-mudahan tambahan 1 juta ton. Gini, kalau masalah tempat dan sebagainya nggak bisa kasih tahu. Tambahan 1 juta ton per tahun, tambahan. Masih negosiasi," ujarnya.
Silmy melanjutkan, saat ini kapasitas produksi Krakatau Steel sebesar 5 juta ton per tahun. Tahun depan, kapasitasnya anak naik lagi sebesar 1 juta hingga 1,5 juta ton dengan adanya mesin baru.
Jadi, kapasitas produksi tahun depan akan meningkat sekitar 6 juta ton per tahun. "Kapasitas 6 juta-6,5 juta ton, tambahan kan bulan April, jadi saya ngehitungnya 1 juta saja, jadi 6 juta ton," terangnya.(*/)
Sumber: klik di sini
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan beberapa opsi yang disiapkan dalam restrukturisasi utang antara lain perpanjangan utang, negosiasi bunga utang, dan utang ditukar dengan saham perusahaan (debt to equity swap). "Fokusnya (tahun ini) kan menata fundamental Krakatau Steel dulu, saya mau buat Krakatau Steel sehat dulu, salah satunya restrukturisasi," ujarnya.
Dalam laporan keuangan perusahaan per September 2018, total liabilitas emiten berkode KRAS itu sepanjang kuartal III 2018 sebesar US$2,35 miliar. Angka itu naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$2,26 miliar.
Total liabilitas kuartal III 2018 ini terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar US$1,39 miliar dan liabilitas panjang US$960,99 juta. Sementara, pada kuartal III 2017 total liabilitas pendek hanya US$1,36 miliar dan liabilitas jangka pendek US$899,67 juta.
"Untuk pelunasan utang Krakatau Steel ini juga saya turun langsung untuk diskusi dengan Direktur Utama perbankan yang termasuk Himpunan Bank Milik Negara (Himbara)," imbuh Silmy.
Perusahaan beserta entitasnya memiliki utang dari berbagai perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Beberapa bank tersebut, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Selain itu, dia menerangkan KS juga akan mengakuisisi dua sampai tiga pabrik pada tahun ini usai proses restrukturisasi rampung dilakukan. Targetnya, kata Silmy, akuisisi bisa dilakukan sekitar kuartal II atau kuartal III tahun ini. "Akuisisinya dilakukan dengan BUMN karya, jadi bermitra," jelasnya.
Saat ini, manajemen sudah melakukan uji coba terhadap pabrik yang akan diakuisisi dan terus berdiskusi dengan BUMN karya. Hanya saja, ia mengaku belum menentukan asal pendanaan untuk mengambilalih dua sampai tiga pabrik baja.
Beberapa opsi yang direncanakan, antara lain penerbitan surat utang (obligasi), penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue, dan pinjaman. "Tapi pilihan itu kami pilih setelah restrukturisasi dulu," tandasnya.
Seperti diketahui, KS berencana membeli pabrik baja yang sudah kolaps atau bangkrut. Langkah ini sebagai upaya untuk meningkat produksi perseroan.
“Di sini saya, dengan teman-teman board on director (BOD), kita mau ambil pabrik yang sudah dan agak kolaps. Kalau untung nggak dijual," ujarnya.
Dia mengatakan, pabrik kolaps ini akan menambah produksi Krakatau Steel sebanyak 1 juta ton. Silmy sendiri enggan menyebut lokasi pabrik tersebut. "Kurang lebih mudah-mudahan tambahan 1 juta ton. Gini, kalau masalah tempat dan sebagainya nggak bisa kasih tahu. Tambahan 1 juta ton per tahun, tambahan. Masih negosiasi," ujarnya.
Silmy melanjutkan, saat ini kapasitas produksi Krakatau Steel sebesar 5 juta ton per tahun. Tahun depan, kapasitasnya anak naik lagi sebesar 1 juta hingga 1,5 juta ton dengan adanya mesin baru.
Jadi, kapasitas produksi tahun depan akan meningkat sekitar 6 juta ton per tahun. "Kapasitas 6 juta-6,5 juta ton, tambahan kan bulan April, jadi saya ngehitungnya 1 juta saja, jadi 6 juta ton," terangnya.(*/)
Sumber: klik di sini
(Butuh database spesifik per sektor industri)
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market competition data
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Consumer database
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
- 15 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Semen dan Beton
- 6 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Pakaian dan Fashion
- 8 Kumpulan Riset Data dan Kajian Industri Baja & Pipa Baja
- 9 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Makanan dan Minuman
- 19 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Otomotif (Motor, Mobil, Oli)
- 5 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Rokok
- 3 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Kosmetik
- 2 Kumpulan Riset Data Spesifik Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket
- 6 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Kimia (Petrokimia Hulu, Antara, Hilir)
- 17 Kumpulan Riset Data Spesifik Perkebunan Kelapa Sawit
- 15 Kumpulan Data Infrastruktur, Transportasi, Pelayaran
- 1 Kumpulan Data Industri Jasa
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market competition data
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Consumer database
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 164 database, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 164 database, klik di sini
- Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
Komentar
Posting Komentar