Ketika Ekonomi Digital Telah Lewati Puncak Pertumbuhan

 Duniaindustri.com (Oktober 2022) -- Pertumbuhan ekonomi digital berbasis internet di Asia Tenggara melambat setelah bertahun-tahun ekspansi tinggi. Hal itu mengindikasikan ekonomi berbasis internet telah melewati masa puncak dalam era Pandemi Covid-19 dengan kondisi penguncian.



Saat ini, saat aktivitas sosial tidak dibatasi, pertumbuhan ekonomi digital melambat, meski jumlah konsumen terus bertambah. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar digital yang sedang berkembang sekali pun tidak kebal terhadap hambatan ekonomi.

Hasil riset Google, Temasek Holdings Pte dan Bain & Co menunjukkan, belanja online di kawasan tersebut diperkirakan meningkat sekitar 20% tahun ini, menjadi USD200 miliar, melambat dari pertumbuhan 38% di tahun sebelumnya. Menurut laporan itu, ekonomi internet di Asia Tenggara diestimasikan akan mencapai USD330 miliar pada tahun 2025, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar USD363 miliar.

Ini adalah pertama kalinya Google, Temasek dan Bain merevisi turun laporan tahunannya, yang mencakup Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Meskipun konsumen di negara-negara itu mengadopsi layanan seluler dan online dengan cepat, namun mereka membatasi pengeluaran di tengah percepatan inflasi dan kenaikan suku bunga - sama halnya kecenderungan secara global.

Indonesia tetap menjadi ekonomi digital terbesar di kawasan ini di mana belanja online diperkirakan akan meningkat menjadi USD130 miliar pada tahun 2025. Vietnam diperkirakan akan tumbuh pada tingkat tercepat di antara enam negara yang dilacak oleh penelitian ini, lebih dari dua kali lipat dalam total nilai penjualan (Gross Merchandise Value/GMV) online selama tiga tahun ke depan.

"Setelah bertahun-tahun berakselerasi, pertumbuhan adopsi digital mulai bergerak normal," ungkap laporan tersebut dalam rilisnya. "Mayoritas pemain digital sekarang mengalihkan prioritas dari akuisisi pelanggan baru ke keterlibatan yang lebih dalam dengan pelanggan yang sudah ada untuk meningkatkan penggunaan dan nilai," imbuh laporan itu, Kamis (27/10).

Asia Tenggara diekspektasikan akan mengalami peningkatan 16% tahun ini, dalam nilai perdagangan barang  e-commerce. Angka tersebut jauh melambat dibanding masa puncak pandemi karena konsumen menjadi lebih berhati-hati.

Nilai belanja online sekarang diperkirakan mencapai USD211 miliar pada tahun 2025, lebih rendah dari prediksi sebelumnya, sebesar USD234 miliar. Menurut laporan itu, jumlah ini merupakan 64% dari total perkiraan GMV digital di kawasan Asia Tenggara.

Laporan itu juga memperlihatkan, bahwa sektor e-commerce, layanan keuangan, dan perjalanan adalah beberapa sektor utama yang mendorong pertumbuhan digital di kawasan ini, laporan tersebut menunjukkan. Asia Tenggara menambah sekitar 20 juta konsumen digital baru pada tahun 2022.

Namun demikian, jumlah kesepakatan yang melibatkan perusahaan teknologi di wilayah tersebut tetap relatif stabil di sekitar 1.200 pada paruh pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Investasi tahap awal meningkat, sementara kesepakatan tahap selanjutnya dihantam oleh prospek listing publik yang redup di pasar modal.

Dana modal ventura Asia Tenggara menyimpan sekitar USD15 miliar dalam bentuk "bubuk kering" pada akhir tahun 2021, turun dari USD16 miliar pada tahun sebelumnya.

"Tantangan ekonomi makro tetap ada di sini," kata Stephanie Davis, wakil presiden Google Asia Tenggara. "Kami mengharapkan beberapa perbaikan di paruh akhir tahun ini dan tahun depan. Faktanya, sekitar tiga perempat perusahaan modal ventura di wilayah tersebut memperkirakan akan ada penurunan valuasi," Davis menambahkan. (*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

[caption id="attachment_9784" align="alignnone" width="336"] Market Outlook Consumer Goods di Indonesia 2013-2024 (Market Growth and Channel Distribution Trend)[/caption][caption id="attachment_9749" align="alignnone" width="342"]Riset Data Spesifik Industri Frozen Food 2013-2024 (Market Share Top 10 Player Frozen Food Bakso dan Brand Profile) Riset Data Spesifik Industri Frozen Food 2013-2024 (Market Share Top 10 Player Frozen Food Bakso dan Brand Profile)[/caption]

Portofolio lainnya:

[caption id="attachment_9118" align="alignnone" width="523"] Buku "Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri"[/caption]

Atau simak video berikut ini:

https://youtu.be/wAxS2LsxU2U

Contoh testimoni hasil survei daerah:

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Efisiensi Operasional, KIA Ceramics Tutup Satu Pabrik di Cileungsi

Dominasi Wings, Unilever, Kao di Industri Deterjen

Database 15.000 Perusahaan Industri di Indonesia, Hasil Big Data