Mengintip Ambisi Raksasa Semen China di Indonesia
Meski terjadi kelebihan pasokan (oversupply) semen di pasar domestik, raksasa dari China tampaknya belum berhenti untuk melakukan ekspansi kapasitas baru. Informasi yang diperoleh Duniaindustri.com menyebutkan Grup Conch Cement secara proaktif mendorong pembangunan proyek di luar negeri.
Ekspansi Conch Cement di luar negeri itu mencakup tiga proyek di Indonesia, yakni Merak (Banten), Sulawesi Utara, dan Papua. Tahap kedua dari proyek pabrik penggilingan (grinding mills) di Merak, Banten, telah selesai konstruksi dan segera dimasukkan ke dalam produksi. Sementara itu, konstruksi utama untuk proyek-proyek semen Keong Sulawesi Utara telah selesai dan diperkirakan proyek ini akan dioperasikan pada 2018. Proyek pabrik semen di Sulawesi Utara hampir bersamaan dengan ekspansi pabrik Conch Semen di Kamboja. Sejumlah fasilitas seperti pelabuhan dan grinding mills di Papua juga sudah masuk tahap penyelesaian konstruksi.
Selain Indonesia, Conch Cement juga berekspansi di Laos dan Myanmar. Proyek Luangprabang Keong di Laos telah memasuki fase konstruksi puncak.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan Anhui Conch Cement Company Limited, pada akhir tahun 2017, kapasitas produksi klinker, semen, agregat dan beton komersial perusahaan masing-masing berjumlah 246 juta ton, 335 juta ton, 28,90 juta ton, dan 0,6 juta meter kubik.
Dengan dimulainya operasi proyek-proyek luar negeri dan peningkatan jaringan pasar penjualan yang berkelanjutan, volume penjualan perusahaan proyek di luar negeri mencatat peningkatan tahun ke tahun sebesar 82,76% dan jumlah penjualan meningkat sebesar 81,90% secara tahunan.
Conch Cement memang merupakan pemain baru di sektor semen di Indonesia yang cukup fenomenal. Raksasa semen dengan pendapatan 2017 mencapai 75,31 miliar RMB (atau setara Rp 165,68 triliun dengan kurs 1 RMB=Rp 2.200) berambisi meningkatkan kapasitas produksi hingga 25 juta ton di Indonesia. Peningkatan kapasitas produksi tersebut ditargetkan bisa dilakukan dengan membangun sejumlah pabrik di beberapa daerah.
Direktur Conch Cement Indonesia, Wang Hai Wing, mengatakan peningkatan kapasitas produksi ini harus dilakukan karena kebutuhan semen di Indonesia masih cukup tinggi. “Jadi memang kelebihan suplai (over supply) ini hanya jangka pendek. Ke depannya, pasar semen (Indonesia) masih ada potensi, masih bisa menyerap. Permintaan pasar itu masih ada, masih cukup besar saat ini,” ungkapnya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta.
Menurut dia, sebenarnya rata-rata konsumsi atau pemakaian semen per orang di Indonesia itu tidak tinggi. “Sehingga kita bilang sampai saat ini belum kelebihan suplai per kapitanya,” kata dia.
Selain pasar Indonesia, Conch yang telah memiliki pabrik semen di Kalimantan Selatan, Papua, serta grinding plant di Merak (Banten) juga telah melakukan ekspor semen ke Filipina dan Papua New Guinea. Namun angka masih kecil, yakni sebesar 10 persen. Itu pun hanya berasal dari satu pabrik di Papua. “Yang diekspor sekitar 10 persen dari satu pabrik di Papua. Kapasitas produksi di Papua 1,2 juta ton per tahun,” tandasnya.(*)
sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 161 database, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Ekspansi Conch Cement di luar negeri itu mencakup tiga proyek di Indonesia, yakni Merak (Banten), Sulawesi Utara, dan Papua. Tahap kedua dari proyek pabrik penggilingan (grinding mills) di Merak, Banten, telah selesai konstruksi dan segera dimasukkan ke dalam produksi. Sementara itu, konstruksi utama untuk proyek-proyek semen Keong Sulawesi Utara telah selesai dan diperkirakan proyek ini akan dioperasikan pada 2018. Proyek pabrik semen di Sulawesi Utara hampir bersamaan dengan ekspansi pabrik Conch Semen di Kamboja. Sejumlah fasilitas seperti pelabuhan dan grinding mills di Papua juga sudah masuk tahap penyelesaian konstruksi.
Selain Indonesia, Conch Cement juga berekspansi di Laos dan Myanmar. Proyek Luangprabang Keong di Laos telah memasuki fase konstruksi puncak.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan Anhui Conch Cement Company Limited, pada akhir tahun 2017, kapasitas produksi klinker, semen, agregat dan beton komersial perusahaan masing-masing berjumlah 246 juta ton, 335 juta ton, 28,90 juta ton, dan 0,6 juta meter kubik.
Dengan dimulainya operasi proyek-proyek luar negeri dan peningkatan jaringan pasar penjualan yang berkelanjutan, volume penjualan perusahaan proyek di luar negeri mencatat peningkatan tahun ke tahun sebesar 82,76% dan jumlah penjualan meningkat sebesar 81,90% secara tahunan.
Conch Cement memang merupakan pemain baru di sektor semen di Indonesia yang cukup fenomenal. Raksasa semen dengan pendapatan 2017 mencapai 75,31 miliar RMB (atau setara Rp 165,68 triliun dengan kurs 1 RMB=Rp 2.200) berambisi meningkatkan kapasitas produksi hingga 25 juta ton di Indonesia. Peningkatan kapasitas produksi tersebut ditargetkan bisa dilakukan dengan membangun sejumlah pabrik di beberapa daerah.
Direktur Conch Cement Indonesia, Wang Hai Wing, mengatakan peningkatan kapasitas produksi ini harus dilakukan karena kebutuhan semen di Indonesia masih cukup tinggi. “Jadi memang kelebihan suplai (over supply) ini hanya jangka pendek. Ke depannya, pasar semen (Indonesia) masih ada potensi, masih bisa menyerap. Permintaan pasar itu masih ada, masih cukup besar saat ini,” ungkapnya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta.
Menurut dia, sebenarnya rata-rata konsumsi atau pemakaian semen per orang di Indonesia itu tidak tinggi. “Sehingga kita bilang sampai saat ini belum kelebihan suplai per kapitanya,” kata dia.
Selain pasar Indonesia, Conch yang telah memiliki pabrik semen di Kalimantan Selatan, Papua, serta grinding plant di Merak (Banten) juga telah melakukan ekspor semen ke Filipina dan Papua New Guinea. Namun angka masih kecil, yakni sebesar 10 persen. Itu pun hanya berasal dari satu pabrik di Papua. “Yang diekspor sekitar 10 persen dari satu pabrik di Papua. Kapasitas produksi di Papua 1,2 juta ton per tahun,” tandasnya.(*)
sumber: klik di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 161 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 161 database, klik di sini
- Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
Komentar
Posting Komentar