Berbagai Negara Larang Terbang Boeing 737 Max
Faktor keselamatan menjadi dasar kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang melarang penerbangan seluruh pesawat Boeing 737 Max 8 dan 9 setelah jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang. Kebijakan tersebut tertuang dalam perintah darurat yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump pada Rabu (13/3/2019).
“Semua pesawat itu dilarang terbang, segera berlaku,” kata Trump pada sebuah acara pers, merujuk pada varian Boeing 737 Max.
“Keselamatan warga Amerika, dan semua orang adalah perhatian utama kami,” tambahnya.
Berbagai negara telah melarang Boeing 737 Max 8 dari wilayah udaranya. Namun, hingga Trump mengumumkan pelarangan terbang itu, otoritas penerbangan sipil AS, Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan bahwa mereka tidak memiliki data untuk menunjukkan bahwa pesawat itu tidak aman.
Trump mengutip “informasi baru” yang terungkap dalam penyelidikan yang sedang berlangsung atas insiden tersebut. Dia mengatakan setiap pesawat Boeing 737 Max yang saat ini masih berada di udara akan menuju ke tujuannya dan kemudian tidak diperkenankan terbang lagi. Dia menambahkan semua maskapai dan pilot yang terkena dampak telah diinformasikan perihal kebijakan ini.
Presiden menegaskan pengumuman itu dikoordinasikan dengan para pejabat penerbangan di Kanada, maskapai penerbangan AS dan produsen pesawat Boeing.
Trump mengatakan keselamatan rakyat Amerika adalah “perhatian utama,” dan menambahkan bahwa FAA akan segera mengeluarkan pernyataan tentang tindakan tersebut.
Di sisi lain, FAA menindaklanjuti komentar Trump dengan pernyataan, memerintahkan larangan terbang sementara pesawat Boeing 737 Max yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan AS atau di wilayah AS. FAA mengatakan bahwa “bukti baru yang dikumpulkan di lokasi dan dianalisis hari ini” mengarah pada keputusan terbaru.
“Larangan terbang akan tetap berlaku sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan informasi dari perekam data pesawat dan perekam suara kokpit,” kata pernyataan FAA.
Krisis yang menerpa Boeing Co ini bermula saat terjadi insiden maut jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines dengan rute Addis Ababa, Ethiopia ke Nairobi, Kenya menewaskan 149 penumpang dan 8 kru pesawat pada Minggu (10/3). Dalam waktu lima bulan sebelumnya, pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air juga jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, yang menewaskan 189 penumpang dan kru.
Kementerian Perhubungan RI telah mengeluarkan surat edaran setelah insiden jatuhnya pesawat jenis tersebut milik maskapai Ethiopia Airlines di Nairobi beberapa menit, setelah lepas landas dari Addis Adaba yang menewaskan seluruh penumpang dengan jumlah 157 penumpang. Kasusnya hampir serupa dengan maskapai Lion Air JT610, yang jatuh di perairan Pulau Jawa pada Oktober 2018 lalu dan menewaskan 189 orang di dalamnya setelah beberapa menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkal Pinang.(*/)
Sumber: klik di sini
(Silakan di-klik untuk terhubung langsung ke masing-masing database)
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market competition data
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Consumer database
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
“Semua pesawat itu dilarang terbang, segera berlaku,” kata Trump pada sebuah acara pers, merujuk pada varian Boeing 737 Max.
“Keselamatan warga Amerika, dan semua orang adalah perhatian utama kami,” tambahnya.
Berbagai negara telah melarang Boeing 737 Max 8 dari wilayah udaranya. Namun, hingga Trump mengumumkan pelarangan terbang itu, otoritas penerbangan sipil AS, Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan bahwa mereka tidak memiliki data untuk menunjukkan bahwa pesawat itu tidak aman.
Trump mengutip “informasi baru” yang terungkap dalam penyelidikan yang sedang berlangsung atas insiden tersebut. Dia mengatakan setiap pesawat Boeing 737 Max yang saat ini masih berada di udara akan menuju ke tujuannya dan kemudian tidak diperkenankan terbang lagi. Dia menambahkan semua maskapai dan pilot yang terkena dampak telah diinformasikan perihal kebijakan ini.
Presiden menegaskan pengumuman itu dikoordinasikan dengan para pejabat penerbangan di Kanada, maskapai penerbangan AS dan produsen pesawat Boeing.
Trump mengatakan keselamatan rakyat Amerika adalah “perhatian utama,” dan menambahkan bahwa FAA akan segera mengeluarkan pernyataan tentang tindakan tersebut.
Di sisi lain, FAA menindaklanjuti komentar Trump dengan pernyataan, memerintahkan larangan terbang sementara pesawat Boeing 737 Max yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan AS atau di wilayah AS. FAA mengatakan bahwa “bukti baru yang dikumpulkan di lokasi dan dianalisis hari ini” mengarah pada keputusan terbaru.
“Larangan terbang akan tetap berlaku sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan informasi dari perekam data pesawat dan perekam suara kokpit,” kata pernyataan FAA.
Krisis yang menerpa Boeing Co ini bermula saat terjadi insiden maut jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines dengan rute Addis Ababa, Ethiopia ke Nairobi, Kenya menewaskan 149 penumpang dan 8 kru pesawat pada Minggu (10/3). Dalam waktu lima bulan sebelumnya, pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air juga jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, yang menewaskan 189 penumpang dan kru.
Kementerian Perhubungan RI telah mengeluarkan surat edaran setelah insiden jatuhnya pesawat jenis tersebut milik maskapai Ethiopia Airlines di Nairobi beberapa menit, setelah lepas landas dari Addis Adaba yang menewaskan seluruh penumpang dengan jumlah 157 penumpang. Kasusnya hampir serupa dengan maskapai Lion Air JT610, yang jatuh di perairan Pulau Jawa pada Oktober 2018 lalu dan menewaskan 189 orang di dalamnya setelah beberapa menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkal Pinang.(*/)
Sumber: klik di sini
(Silakan di-klik untuk terhubung langsung ke masing-masing database)
- 15 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Semen dan Beton
- 6 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Pakaian dan Fashion
- 8 Kumpulan Riset Data dan Kajian Industri Baja & Pipa Baja
- 9 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Makanan dan Minuman
- 19 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Otomotif (Motor, Mobil, Oli)
- 5 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Rokok
- 3 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Kosmetik
- 2 Kumpulan Riset Data Spesifik Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket
- 6 Kumpulan Riset Data Spesifik Industri Kimia (Petrokimia Hulu, Antara, Hilir)
- 17 Kumpulan Riset Data Spesifik Perkebunan Kelapa Sawit
- 15 Kumpulan Data Infrastruktur, Transportasi, Pelayaran
- 1 Kumpulan Data Industri Jasa
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market competition data
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Consumer database
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
- Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
Komentar
Posting Komentar