Survei Ratusan Perusahaan Industri 2019

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) diketahui sedang merancang insentif terbaru bagi sektor industri pengolahan (manufaktur) agar dapat meningkatkan daya saingnya dalam era revolusi industri 4.0. Untuk itu Kemenperin sedang mengevaluasi ratusan perusahaan industri di Indonesia sehingga pemberian insentif tepat sasaran.

Dalam dokumen yang diperoleh tim Duniandustri.com, Kemenperin berencana memberikan insentif terkait revolusi industri 4.0 bagi industri makanan dan minuman. Langkah pertama, Kemenperin mengidentifikasi peluang industri makanan dan minuman ke depan yang didetailkan dalam 4 poin, yakni  pasar domestik terbesar regional (30% total pasar ASEAN), sumber daya pertanian yang berlimpah Nomor 5 di dunia dalam total volume produksi pertanian, konsumen beralih ke makanan kemasan modern, dan munculnya pemain yang bersaing secara global.

Sedangkan tantangan di industri makanan dan minuman antara lain buruknya infrastruktur, rendahnya produktivitas, kenaikan beban operasi tumbuh 7,7% pada 2011-2016, kurang stabilnya pasokan bahan baku dari pasar domestik baik dari sisi kualitas dan kuantitas, tidak adanya pemain yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur dan mitra pengembangan teknologi dan logistik, rendahnya tingkat adopsi teknologi, tingginya biaya logistik, dan meningkatnya masalah keamanan pangan.

Sementara itu, dalam keterangan tertulis, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara menyatakan Kemenperin sedang mengukur ratusan industri untuk siap memasuki era industri 4.0, yang terdiri dari industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronika, dan kimia.

“Kami telah menyusun Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), yang merupakan indeks acuan bagi industri dan pemerintah dalam mengukur tingkat kesiapan industri bertransformasi menuju industri 4.0 di Indonesia,” katanya.

Salah satu tahapan untuk menyosialisasikan dan menerapkan INDI 4.0, Kemenperin aktif menggelar Workshop Self Assessment INDI 4.0. Kali ini, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 100 peserta yang meliputi 50 peserta dari sektor industri makanan minuman serta 50 peserta dari sektor industri elektronika.

Sebelumnya, Kemenperin telah menyelenggarakan lokakarya tersebut, dengan mengundang 112 perusahaan yang mewakili lima sektor manufaktur prioritas industri 4.0. Agenda serupa akan terus dilanjutkan. “Workshop Self Assessment INDI 4.0 ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dalam mengukur kesiapannya industri dalam melakukan transformasi menuju industri 4.0,” terang Ngakan.

Selain itu, diharapkan para peserta akan tergambarkan mengenai posisi kesiapan industrinya saat ini. “Dari assessment INDI 4.0 ini, akan diberikan award 4.0 kepada industri yang telah mencapai level tertentu dan memiliki journey industri 4.0 di perusahaannya,” imbuhnya.

Nantinya, tim Kemenperin melakukan kunjungan terhadap perusahaan yang masuk dalam kategori tersebut sebagai kandidat penerima award 4.0. Pemberian penghargaan bakal diserahkan saat peluncuran INDI 4.0.

“INDI 4.0 ini rencananya di-launching secara resmi oleh Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam acara bertajuk Indonesia Industrial Summit 2019 pada tanggal 4-6 April 2019 di ICE, BSD Serpong,” papar Ngakan.(*/)

Sumber: klik di sini

(Silakan di-klik untuk terhubung langsung ke masing-masing database)
Atau Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market competition data
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Consumer database
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
  • Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Efisiensi Operasional, KIA Ceramics Tutup Satu Pabrik di Cileungsi

Dominasi Wings, Unilever, Kao di Industri Deterjen

Database 15.000 Perusahaan Industri di Indonesia, Hasil Big Data