Mengulas Jaringan Distribusi Industri Makanan di Pulau Jawa-Bali

 Database Direktori Distributor Makanan Minuman di Pulau Jawa-Bali (Market Outlook Consumer Goods 2013-2024) ini dirilis minggu keempat Februari 2021 menampilkan hasil survey daerah, riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market trend, serta analisis channel distribution. Database spesifik ini berisi 87 halaman berukuran 4,09 MB yang dibuat untuk menjadi acuan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.


Database spesifik ini dimulai dengan menampilkan dengan menampilkan ulasan singkat (highlights)  perekonomian nasional yang terpengaruh dua kejadian besar pada 2019 yakni perang dagang negara maju serta pada 2020 yakni pandemic Covid-19. Ulasan singkat dinamika ekonomi Indonesia dipaparkan secara detail pada halaman 2 sampai halaman 4.

Meski diliputi tantangan, masih terdapat peluang terutama dengan mencermati megatrend yang berkembang secara global terutama terkait digitalisasi, hingga 2045. Kemudian beralih ke pemetaan demografi penduduk Indonesia, mulai dari proyeksi jumlah populasi penduduk di Indonesia pada 2045, usia harapan hidup, komposisi jumlah penduduk di perkotaan dan perdesaan. Jumlah penduduk usia produktif di Indonesia menjadi yang terbesar di Asean. (halaman 5 sampai 8) Di sisi lain juga ditampilkan jumlah dan kepadatan penduduk di Indonesia per wilayah.

Disusul kemudian proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 sampai 2045 dengan dua skenario (skenario dasar dan skenario tinggi). (halaman 9) Serta, indikator pertumbuhan ekonomi di 2045 serta tahapan menuju ekonomi modern. (halaman 10)

Masuk ke pembahasan utama, Database Direktori Distributor Makanan Minuman di Pulau Jawa-Bali (Market Outlook Consumer Goods 2013-2024) ini menampilkan 2 fokus utama yakni 1) direktori detail jaringan distributor makanan minuman di Pulau Jawa-Bali (45 distributor) serta 2) Market Outlook Consumer Goods di Indonesia 2013-2024. Untuk fokus pertama, ditampilkan database direktori distributor makanan minuman di Pulau Jawa-Bali yang terdiri dari 45 distributor dilengkapi data entitas distributor, pemilik usaha, kontak, jam operasional, alamat distributor, hingga akun bank (bank account).

Database direktori 45 distributor makanan minuman itu ditampilkan pada halaman 11 sampai halaman 56. Database direktori distributor itu dihasilkan dari survey daerah sehingga membuat akurasi tinggi dan dapat diandalkan.

Beralih ke fokus kedua, dipaparkan Market Outlook Consumer Goods 2013-2024 pada halaman 57 sampai halaman 86. Market Outlook Consumer Goods 2013-2024 berisi antara lain pointers highlights pertumbuhan market size (size business) consumer goods berbasis pangan di Indonesia periode 2013 hingga 2024. Tantangan faktor eksternal seperti perang dagang negara maju di 2019 dan pandemi Covid-19 menjadi titik tolak utama untuk mengkaji pertumbuhan market demand consumer goods pada periode tersebut.

Data tersebut kemudian diperinci dengan tabel komparasi data market size (size business) consumer goods berbasis pangan dengan tren jumlah konsumen kelas menengah atas di Indonesia serta total populasi di negeri. Tiga elemen itu ditampilkan lengkap dengan tren persentase pertumbuhan per tahun pada periode 2013-2024. Disusul kemudian tabel grafik yang menggambarkan persentase pertumbuhan guna melihat siklus yang berkembang beserta analisanya.

Selain itu, ditampilkan segmentasi consumer goods berbasis pangan dengan 7 kategori utama, dilihat dari pertumbuhan market size periode 2013-2024. Tujuh kategori utama itu meliputi mie instan, minuman siap saji, biskuit dan snack, susu olahan, air minum dalam kemasan (AMDK), serta frozen food. Lebih luas lagi, ikut ditampilkan segmentasi pasar frozen food dan food seasoning.

Tidak ketinggalan, disajikan data pertumbuhan pasar dari 15 kategori consumer goods berbasis pangan, meliputi makanan dalam kaleng, food seasoning, snack, permen, teh siap saji, kopi siap saji, sirup, dan lainnya periode 2009 dan 2015-2020. Segmentasi consumer goods yang cukup luas ini diharapkan menjadi alternatif panduan bisnis bagi para pelaku industri di Indonesia.

Beralih ke pembahasan berikutnya, ikut ditampilkan pangsa pasar sejumlah produk utama dalam consumer goods seperti mie instan, biskuit dan frozen food. Market leader mie instan 2019 beserta tren penjualan mi instan juga ditampilkan dalam pembahasan ini, disusul market share biskuit, dan market share frozen food jenis bakso.

Di pembahasan penutup, dijabarkan tren pergeseran channel distribution mengikuti perubahan perilaku konsumen yang terjadi saat ini. Channel distribution yang dijabarkan yakni online market, pasar tradisional, pasar modern, UKM, dan business to business (b to b).

Database Direktori Distributor Makanan Minuman di Pulau Jawa-Bali (Market Outlook Consumer Goods 2013-2024) ini disajikan sebanyak 87 halaman pdf dan berukuran 4,09 MB. Database spesifik ini dihasilkan oleh tim duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari survey daerah, big data Duniaindustri.com, digital database, data primer dari BPS, asosiasi industri, dan kementerian terkait. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users (per Februari 2021 mencapai 222 database spesifik). Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)

Sumber: klik di sini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Efisiensi Operasional, KIA Ceramics Tutup Satu Pabrik di Cileungsi

Dominasi Wings, Unilever, Kao di Industri Deterjen

Database 15.000 Perusahaan Industri di Indonesia, Hasil Big Data